Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi
Struktualisme didalam ilmu psikologi awalnya menjelaskan tentang
psikologi sebagai studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia dewasa
melalui metode intropeksi. Pendekatan ini dikemumukan oleh Wundt dan Titchener
, kemudian kesimpulan-kesimpuan yang mereka buat tentang psikologi sangat
sesuai dengan tulisan-tulisan kolektif mereka bahwa psikologi dimaksudkan untuk
mempelajari isi (konten) pikiran, sistem ini kadang di sebuty sebagai psikologi konten. Tetapi selain itu
Titchener menulis pada tahun 1898, menekankan struktual mental dan menyebut
sistem ini sebgai psikologi struktual. Sistem
dari psikologi struktual atau konten bertujuan unutk menganalisi pikiran
manusia melalui penerapan yang dilakukan oleh para ilmuwan terlatih. Secara
analogis, sistem ini bertujuan mengembangkan “kimia kesadaran” . Berikut tokoh-tokoh struktualisme :
- Tokoh-Tokoh Struktualisme
Dikemukakan oleh seorang tokoh psikologi terkenal di
dunia yang bernama Wilhelm Wundt
(1832-1920) wundt dilahirkan di Neckarau, provinsi Baden di wilayah
barat daya Jerman pada tanggal 18 Agustus 1832 dan meninggal di Leipzig pada
tanggal 31 Agustus 1920. Merupakan anak seorang pastur Lutheran. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang
sosiologi, filsuf dan ahli hukum. Ia mendapat pendidikan di Heidelberg,
Tubingen dan Berlin. Gelar-gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari
bidang hukum dan kedoteran. Tahun 1857 ia pernah menjadi dosen ilmu faal di
Heidelberg, dan pada tahun 1858, Helmhoyz datang ke Heidelberg, dan selama 13
tahun berikutnya ia dan wundt bekerja di laboratorium fisiologi yang sama,
kemudian tahun 1874 menjadi profesor filsafat induktif di Zurich, tetapi tak
lama kemudia ia pindah lagi ke Leipzig, juga menjadi profesor filsafat dimana
ia mendirikan laboratorium psikologi nya yang pertama. Berdirinya laboratorium
psikologi pertama di Leipzig ini pada tahun1879 dianggap sebagai titik tolak
berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuanyang terpisah dari lmu-ilmu
induknya. Sebelum 1879 memang sudah dikenal psikologi tetapi belum ada orang
yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari
psikologi umumnya adalah filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri
asalnya memang seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium
psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena
ia mengadakan eksperimen-eksperien dalam psikologi di laboratoriumnya itu,
laboratorium. Dalam hubungan ini perlu di catat bahwa wundt sangat dipengaruhi
oleh dua orang tokoh yang dianggap sebagai gurunya, yaitu Helmholtz dan J.P.
Muller. Pengaruh kedua orang tersebut nampak pada usaha Wundt untuk
mengombinasikan filsafat dengan ilmu pasti seperti ditulisnya dalam bukunya, system of philosophy(1884)
Wundt dilahirkan daam sebuah keluarga pendeta dan
sejak kecilnya ia tidak punya teman bermain. Dua orang saudaranya meninggal dan
seorang lagi pergi melanjutkan sekolahnya waktu Wundt masih kecil. Pada usia
masih kecil Wundt harus pergi meninggalkan kedua orang tuanya untuk mengikuti
teman dari ayahnya yang bernama Friederich Muller. Friederich Muller adalah
seorang pendeta seperti ayah Wundt ia berkerja di desa tempat tinggal Wundt.
Muller selalu memberikan pelajaran-pelajara yang baik kepada Wundt, karena
Wundt sendiri adalah seorang anak yang serius dan ia lebih suka belajar dapri
pada bermain-main seperti temannya. Pada usia yang ke-19 tahun Wundt sudah
masuk ke perguruan tinggi dan pertama kali ia beljar di Tubingen dengan
ambisinya ia ingin endapat pembelajarang yang berbau ilmiah, tetapi impian wundt
tidak berlangsung lama karena kedua orang tuanya meninggal.Wilhelm Wundt
menulis buku yang pertama kali berjudul
Beitrage Zur Der Sines (“presepsi yang dipengaruhi kesadaran”) (1862). Buku
yang lain adalah Grund zuge der phychologie (“dasar fisiologis dari
gejala-gejala psikologi”) (1873). Pada masa Wundt mendirikan laboratorium
psikologi di Lepzig, di Amerika Serikat muncul tokoh lain bernama William James
yang juga mengadakan eksperimen-eksperimen dalam psikologi dengan objek hewan
dan manusia. William James ini kelak akan memelopori berdirinya aliran
fungsionalisme di Amerika Serikat yang bertentangan pahamnya dengan aliran
Wundt yang disebut aliran struktualisme. Pada saat ini tokoh yang bahas
mengenai struktualisme merupakan penemuan Wundt. Dan Wundt mempunyai banyak
murid, tetapi hanya murid wundt bernama Titchener yang membawa psikologi Wundt
mengenai struktualisme ke Amerika dengan mempertahankan konsep aslinya. Sebagaimana
psikologi didefinisikan dalam sistem ini, merupakan studi analitis tentang
generalisasi pikiran manusia dewasa melalui metode introspeksi. Pendekatan ini
berasal dari Wilhelm Wundt dan dipelopori di Amerika Serikat oleh muridnya
Edward Bradford Titchener. Kesimpulan-kesimpulan mereka tentang psikologi
sangat sesuai, dan kita akan membahas sinopsis tulisan-tulisan kolektif mereka.
Karena psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten) pikiran, sistem ini
kadang disebut psikologi konten.
Setelah kita membahas tentang biografi serta gagasan
yang di peloporkan oleh Wilhelm Wundt, saat ini kita membahas tetang salah satu
murid dari Wundt yang notabennya sama seperti Wundt yang membahas tentang
psikologi struktual atau konten. Edward
Bradford Titchener (1867-1927)lahir 11 januari 1867 di Chichester ,
inggris selatan dan meninggal pada tanggal 3 agustus 1927 di Ithaca. Titchene
merupakan keluarga keturunan bangsawan kuno, namun tidak banyak berharta. Ia
memperoleh beasuswa dan masuk ke Universitas Oxford pada tahun 1885 untuk
mempelajari filsafat, dan menjadi tertarik pada tulisan-tulisan Wundt, kemudian
menerjemahkan edisi ketiga Prinsip-prinsip
Psikologi Fisiologi. Titchener mendapat gelar doktor di Leipzig setelah
pada tahun 1892 yang saat itu menyelesaikan diserai tentang efek binokular dari
stimulasi monokular. Kemudian setelah itu Titchener memperoleh posisi
keprofesoran di Cornell. Selama 35 tahun Titchener mengajarkan psikologi di
Cornell, dimana ia sangat keras kepada dirinya sendir, mendukung versi kaku
psikologi struktual dan tidak menoleransi penyimpangan.
Struktualisme. Psikologi struktual dari Wundt dan Titchener memiliki
tiga tujuan yaitu :
1.
Menggambarkan
komponen-komponenkesadaran sebagai elemen-elemen dasar.
2.
Menggambarkan
kombinasi elemen-elemen dasar tersebut.
3.
Dan menjelaskan
hubungan elemen-elemen kesadaran dengan sistem saraf.
Dimana
arti kesadaran dalam bagian yang ke tiga adalah sebagai pengalaman langsung
yakni pengalaman sebagaimana hal itu dialami, seperti asosiasi seseorang dan
kondisi emosional serta motivasional seseorang. Psikologi struktural berupaya
mempertahankan integritas psikologi dengan membedakannya dari fisika: fisika
mempelajari dunia fisik mempelajari dunia fisik atau materi, tanpa merujuk pada
manusia, melalui metode observasional berupa inspeksi yang dikendalikan dengan
hati-hati. Karena psikologi mempelajari dunia, dengan merujuk pada manusia yang
mengalami sesuatu , melalui metode observasional berupa introspeksi terkontrol
atas isi kesadaran.
Psikologi struktual, dalam upayanya
berpegang teguh pada model ilmu pengetahuan alam, cenderung mengabaikan proses-proses
dan aktivitas psikologis yang tidak dapat di maksukkan dengan mudah dalam
kerangka metodologinya. Selain itu, kebergantungan yang berlebihan pada
metodologi intropeksi yang kaku dan meragukan membawa psikologi struktural pada
kematiannya. Dalam hal ini, strukturalisme terjebak di antara empirisme tradisi
inggris dan nativisme tradisi jerman. Dengan kata lain ,wundt dan Titchener
mengemukakan pandangan tentang pikiran sebagai sesuatu yang di tentukan oleh
elemen-elemen pengindraan.
Selain eksperimen dari Wundt dan
Titchener yang mempunyai pandangan atau pendekatan Struktualisme. Ada seorang
tokoh bernama Hermann Ebbinghaus
(1850-1909) proffesor dari universitas Breslau dan Halle ini mempunyai
suatu eksperimen yang pendekatannya mengarah pada struktalisme. Ia dilahirkan
di Barmen Pada tanggal 24 Januari 1850 dan meninggal di Halle, pada tanggal 26
Febuari 1909. Ia adalah orang yang pertama melakukan penelitian eksperimental
mengenai proses belajar dan ingatan (memory). Dan iya membuat alat yang
dinamakan Silinder Ingatan(Memoy Drum) yang merupakan alat untuk memperlihatkan
kata-kata yang harus diingat dalam eksperimen Ebbinghaus. Dalam eksperimen ini
ia menggunakan objek yang netral yaitu kata yang tak berarti (nonsense
syllables). Kata-kaa tak berarti ini diberikan kepada dirinya sendiri untuk
melakukan eksperimennya dan kata-kata tidak berarti itu merupakan salah satu
skor untuk mengukur daya ingat seseorang. Dan dalam proses pengukurannya
Ebbinghaus membuat kurva ingatan yang namanya “Kurve Retensi dari Ebbinghaus”.
Dari kurve ini kita bisa mengetahui apakah daya ingta kita turun (lupa) apa
kita selalu mengingatnya dan hal itu dilihat dari turun dan naiknya kurve.
Selain tentang proses belajar dan ingatan, Ebbinghaus mengemukakan hukumnya
tentang rasio yaitu : makin banyak hal yang harus dipelajari, makin banyak pula
waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya secara sebanding. Hal tersebut di
sebut Hukum Ebbinghaus. Karya termuka Ebbinghaus adalah Uber das Gedachtnis(1885).
Sumber
:
Sarwono,W.S. (2002). Berkenalan dengan Aliran-aliran
dan Tokoh-tokoh Psikologi( ed.3). Jakarta: Bulan Bintang.
Brennan, F.J. (2012). Sejarah dan Sistem
Psikologi(ed.6-cet.2). Jakarta: Rajawali Pers.
Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang tumbuh di amerika
serikat yang dipelopori oleh William James, yang sering di sebut juga sebagai
“Bapak Psikologi Amerika”. Yang dimaksudkan dalam aliran Fungsionalisme ini adalah
apa yang terjadi di dalam sebuah aktivitas psikologis dan apa yang menjadi
tujuan aktivitas itu. Sesuai dengan namanya, aliran ini hendak mempelajari
fungsi dari tingkah laku atau proses mental. Jadi bukan hanya mempelajari
strukturnya. Maka untuk mengetahui funsi dari tingkah laku dan proses mental,
para fungsionalis membuat eksperimen dengan memakai metode observasi tingkah
laku yang terdiri dua, yaitu : metode fisiologi dan metode variasi kondisi.
Metode yang di pake lagi adalah metode intropeksi namun hanya pelengkap saja
untuk mempelajari hal-hal yang belum diteliti, karena metode intropeksi sulit
dikuantitatifkan. berikut tokoh-tokoh fungsionalisme :
- Tokoh- Tokoh Fungsionalisme
Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang tumbuh di
Amerika
Serikat
yang dipelopori oleh William James,
yang sering juga disebut sebagai “Bapak psikologi Amerika”. Selain itu dikenal
pula tokoh lainnya yang terbagi dalam kelompok-kelompoknya. Yang menjadi minat
aloran ini adalah apa yang terjadi dalam sebuah aktivitas psikologi dan apa
yang menajdi tujuan dari aktivitas itu. Sesuai dengan namanya, aliran ini
hendak mempelajari fungsi dan tingkah lak atau proses mental, jadi bukan hanya
mempelajari strukturnya. Sehingga untuk mengetahui apa itu fungsi tingkah laku,
kaum fungsional mengembangkan metode eksperimen di samping metode intropeksi
yang tetap dipakai sekalipun dengan hanya kritik. Metode yang dipakai oleh
aliran fungsionalisme dikenal dengan nama metode observasi tingkah laku yang
terdiri dari dua, yaitu metode fisiologi dan metode variasi kondisi. Metode
fisiologi menguraikan tentang tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Sementara metode variasi kondisi merupakan metode eksperimental dari aliran
fungsionalisme yang mengenai stimulus atau rangsangan terhadap seorang
percobaan divariasi atau diubah-ubah.
Setelah membahas tentang apa itu fungsionalisme,
sekarang kita beralih kepada tokoh yang melopori fungsionalisme, yaitu William James(1842-1910). James
lahir pada tanggal 1 November 1842 di New York City, meninggal pada tanggal 16 agustus 1910 di Mount
Chocura, New Hampshire, Amerika Serikat. Pada 1861 ia masuk Universitas
Harvard. Mula-mula ia mempelajari ilmu kimia, kemudian anatomi perbandingan,
biologi dan ilmu faal dan masuk fakultas kedokteran di Universitas yang sama
pada tahun 1864. Kemudian di Berlin ia mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan
oleh Du Bois Reymond, ahli ilmu faal yang terkenal dan di Heidelberg ia sempet
mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan oleh Helmholtz dan Wundt, dan James juga
adalah pelopor psikolgi Amerika dan sering disejajarkan dengan Wundt di jerman.
Bersama-sama dengan John Dewey, James mendirikan aliran fungsionalisme dan
bersamaan dengan itu james juga merupakan pendukung aliran evolusionisme. James
tergolong orang yang berfikir bebas, tidak mau terikat pada salah satu sistem
atau metode tertentu, melainkan selalu mengembangkan berbagai macam ide dan
kritik yang orisinal. Dalam teori James mengenai emosi ia mengemukakan pendapa
yang ekstream yang cenderung kepada fisiologisme.
Teori emosi yang dikemumukan oleh William James (yang
terkenal dengan nama teori james-lange) adalah sebuah teori yang menjelaskan
hubungan antara perubahan fisiologis dengan keadaan-keadaan emosional. Dan
pendapat tentang emosi ini di kembangkan kembali oleh James dengan mengatakan
bahwa emosi adalah hasl presepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuh sebgai respon terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari
luar.seperti halnya contohnya seseorang yang mempresepsikan ototnya untuk lari
karena ia melihat seekor harimau. Di antara sumbangannya kepada psikologi,
teori James tentang kesadaran dan konsep diri (self) kiranya perlu dikemukakan
secara khusus. Ia melihat kesadaran sebagai adaptasi manusia dalam usahanya
empertahankan jenis dan dirinya (teori evolusi). Kesadaran ini tidak merupakan
sesuatu yang stats, melainkan merupaka suatu proses, mengalir terus-menerus.
Dan James mengemukakan bahwa hakikat psikologi pada manusia adalah dinamis. Tentang
“diri”, jmes membedakan dua aspek yang berbeda tetapi tidak terpisahkan yaitu
“Aku” dan “Aku Sosial” (Social me) “Aku” adalah diri sebagai yang mengetahui
sesuatu, “Aku Social” adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara material,
sosial maupun spiritual. Sehingga sudah di butik kan bahwa dari metode William
James tentang emosi mempunyai Fungsi-Fungsinya masing-masing.
Beralih dari pandangan atau pendektan fungsionalisme
dari metode Wlliam James, sekarang kita beralih pada seorang guru besar di
Universitas Chicago yang pada tahun1886 menulis buku berjudul Pshycology. Tokoh
tersebut bernama John Dewey
(1859-1952). Ia lahir pada tanggal 20 Oktober 1859 dan meninggal pada
tanggal 1 Juni 1952. Ia adalah seorang filsuf Amerika dan didalam bukunya
mengenai Psychology ia memperkenalkan
cara orang Amerika mempelajari psikologi, yaitu cara yang mengutamakan pragmatisme.
Karena pragmatisme tidak suka oleh orang Amerika maka berdirilah aliran Funsionalisme
, yang memang khas Amerika itu. Selain Dewey berpikir serba praktis dan
pragmatis. Tetapi dapat dilihat dari ajaran Dewey melalui ilmu pendidikan.
Dalam bidang pendidikan itu Dewey menganjurkan teori dan metode “Learning by Doing” (belajar sambil
melakukan) contohnya : dalam belajar berenang, tak perlu kita mencari-mencari
teori tentang cara berenang , tapi dengan hanyal kita cukup masuk kolam renang
dan mulai berenang. Kita sudah paham bagaimana cara berenang.
Sikap Pragmatis yang dikeluarkan oleh Dewey didasari
oleh pemikiran filsafatnya yang berbunyi : “Thinking
men usually think about change” (manusia berpikir selalu tentang perubahan)
dimana segala sesuatu harus ada tujuannya dan itu dapat dilakukan ke diri kita
untuk melalukan suatu perubahan yang buruk menjadi lebih baik. Selain buku Pshychology yang ia tulis , tahun 1896,
ia juga menulis tentang The Reflex are
Concept dimana dalam buku ini ia mengatakan bahwa tingkah laku tidak dapat
dipisahkan dari rangsangan dan diuraikan kedalam elemen-elemen tingkah laku
yang kecil. Tingkah laku (respons) dan rangsanga (stimulus) tidak dapat
dipisahkan karean mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda itu keyakinan Dewey.
Sebab bukannlah stimulus kalau tidak ada respon,demikian pula respons tidak
akan terjadi kalau tidak ada stimulus.
James Rowland Angell (1869-1949).
James Rowlan Angell lahir pada tanggal 8 may 1869 di Burlington, Vermont dan
meninggal pada tanggal 4 maret 1949 di Hamden. Jamws Rowland Angell adalah
tokoh dari aliran fungsionalisme keolompok Chicago. Ia adalah seorang yang
berkepribadian sangat kuat dan sebagai pemimpin ia cukup disegani karena
kewibawaannya. Tahun 1906, Angell menjadi Presiden di American Psychological
Association (APA) dan dalam jabatannya itu ia terkenal dengan papernya berjudul
“The Province of Functional Psychology” dania mengemukakan tiga macam
pandangannya terhadap Fungsionalisme :
1.
Fungsionalisme
adalah psikologi tentang “mental operation” (aktivitas bekerjanya jiwa),
sebagian lawan terhadap psikologi tenang eleme-elemen mental.
2.
Fungsionalisme
adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari kesadran, dimana jiwa
(mind) merupakan perantara antara lingkunga dan kebutuhan-kebutuhan organisme.
Ini disebut juga sebagai teori emergensi dari kesadaran. Untuk keadaan biasa
yang tidak bersifat emergensi (darurat), yang berfngsi adalah kebiasaan (habit)
3.
Fungsionalisme
adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang keseluruhan organisme yang terdiri
dari badan dan jiwa. Ia mempelajari juga hal-hal diluar kesadaran, misalnya
kebiasaan (habit) dan setengah sadar (half consciousness)
James
McKeen Cattell (1860-1944). Ia lahir pada tanggal 25 mei 1860 di Pennsylvania
dan meninggal pada tanggal 20 Januari 1944 di New Jersey, Amerika Serikat. Ia
pernah menjadi mahasiswa di Eropa dan pernh belajar diUniversitas-universitas
Gottingen, Leipzig, Paris dan Jenewa. Ia bahkan pernah menjadi murid dari
Wundtdan Lotze. Selama belajar di Leipzig dia dalam pengawasan Wundt, saat itu
Cattell mulai tertarik pada perbedaan individual. Dengan menggunakan fasilitas
laboratorium di Leipzig itu, Cattell mendapatkan bahwa perbedaan individual
dapat dipelajari tanpa menggunakan metode intropeksi. Tetapi dibantah oleh
Wundt, bahwa Wundt melarang Cattell menggunakan laboratorium secara diam-diam.
Tetapi setalah ia kemabali di Amerika, ia melnjutkan percobaannya dan menemukan
kapasitas individual pada tahun 1890 dan saat iu Cattell membuat alat untuk
mengukur kapasitas atau kemampuan individual itu, yang di kenal dengan Psikotes
atau Mental tes . sekembalinya ke eropa, Cattell menjadi Proffesor di
Universitas Pennsylvania dan Columbia. Bahkan ia pernah mengajar di Universitas
Cambridge pada tahun 1888. Selain itu juga Cattell banyak menulis artikel dalam
jurnal dan majalah ilmiah psikologi seperti : Psychological Review dan majalah
ilmiah lainnya seperti American Naturalist. Ia jugaadalah tokoh dari aliran
Fungsionalisme kelompok Columbia. Kelompok Columbia berpusat di sebuah institut
keguruan, yaitu Teacher’s College of Columbia. Ciri khas dari aliran ini adalah
“kebebasndalam mempelajari tingkah laku” yang dicerminkan dalam dua pandangan
tentang Fungsionalisme:
1. Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualisme,
karena manusia dianggap sebagai keseluruhan yang merupakan kesatuan.
2. Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam
mempelajari tingkah laku, karena yang penting adalah fungsi tingkah laku, jadi
yang harus dipelajari adalah hubungan (korelasi) antara satu tingkah laku
dnegan tingkah laku lainnya, atau antara suatu tingkah laku dnegan suatu hal
yang terjadi di lingkungan.
Karena kebebasannya ini, maka fungsionalisme cepat
berkembang, tidak saja di Amerika Serikat, tetapi juga mendapat cukup penganut
di Eropa terutama di tahun 1960 sampai 1970. Fungsionalisme, karena sifatnya
yang praktis dan pragmatis, juga merangsang tumbuhnya cabang-cabang psikologi
yang diamalkan dan cabang-cabang psikologi yang praktis, seperti psikologi
hewan, psikologi fisiologi, psikologi Abnirmal, psikologi Klinis, psikologi
industri, psikologi pendidikan dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa semua
cabang-cabang yang ada dalam psikologi modern ini merupakan perkembgan dari
fungsionalisme.
Edward
Lee Thorndike (1874-1949). Ia lahir pada tanggal di Williamsburg pada tanggal
31 Agustus 1874 dan meninggal pada tanggal 10 Agustus 1949 di Montrose, New
York. Ia adalah tokoh lain dari aliran Fungsionalisma kelompok Colimbia.
Setelah ia menyelaisakan pelajarannya di Harvard, ia bekerja di Teacher’s
College of Columbia di bawah pim[inan James McKeen Cattell. Dia berminta pada
proses belajar, penddidikan dan inteligensi. Pada tahun 1898, jadi pada usia 24
tahun, thorndike menerbitkan bukunya yang berjudul Animal Intelleigence, An
Experimental Study of Association Process in Animal. Buku tersebut adalah
oenelitian Thorndike terhadap tingkah laku beberapa jenis hewan seperti
kucng,anjing,burung yang mencerminkan prinsip dasar dari belajar yang dianut
oleh Thorndike, yaitu bahwa dasar dari belajar tidak lain sebenernya adalah
asosiasi. Suatu stimulus (S) menimbulkan suatu respons (R) tertentu. Teori ini
disebut sebgai teori S-R. Dalam teori ini dikatakn bahwa dalam proses beljar,
pertama kali organisme (hewan,orang) belajar dengan car cobasalah (trial and
eror). Kalau organisme berda dalam suatu situasi yang mengandung asalha, maka
organisme itu akan mengeluarkan serentetan tingkah laku secara kebetulan akan
bisa memecahkan maslah itu dan berdasrakan pengalaman juga, jadi suatu saat
jika organisme menghadapi suatu asalah yang serupa maka tingak laku akan
mempertimbangkan mana yang harus dikeluarkan. Misalhnya seorang kucing dimaksuk
kan didalam kadang, lalu ia meloncat dan mencakar dan kebetulan ia menginjak
pedal sehingga kandang itu terbuka, maka jiak kucing itu di maksukan dlaam
kandang ia akan menginjak pedal itu kembali agar kandang tersebut terbuka.
Dalamproses
beljara coba-salah ini mengikuti beberapa prinsip dan tekandung beberapan hukum
yang dikemukaka oleh Thorndike:
1. Hukum efek (the law of effect) intensitas hubugan
antara S dan R akan meninggkatkan apabila hubungan itu diikutinoleh keadaan
yang menyenangkan. Sebaliknya, hubungan itu akan berkurang, kalu diikuti oleh
keadaan yang tidak menyenangkan.
2. Hukum latihan (the law of exercise) atau hukum
guna-takguna ( the law of use and diuse adalah hubungan S-R juga dapat
ditimbulkan atau didorong memalui latihan yang berulang-ulang.
Robert
Session Woodworth (1869-1962). Ia dilahirkan pada tanggal 17 oktober 1869 di
Balchertown, Massachusetts dan meninggal pada 4 juli 1962 di New York. Ia
merupakan aliran fungsionalisme dri kelompok columbia dan tokoh yang
benar-benar termuka dan pernah mendapat mendali emas tahun 1956 dari The
American Phychological Foundation atas jasa-jasanya mempersatukan dan
mengorganisasikan psikologi di Amerika Serikat. Woodworth mendapat gelar M.A.
dari universitas Harvard pada tahun 1879 dan kemudaian dapat gelar Ph.D pada
tahun1899 di Columbia di bawah bimbingan James McKeen Cattell dalam bidang
psikologi. Tak disangka Woodeorth mejadi tokoh yang luas pandangannya dan
disegani orang sampai saat pensiunnya di usia 89 tahun dan dianggap sebgai
pengganti Cattell. Woodworth dalam psikologi adalah fungsionalisme, tetapi
berbeda dengan tokoh fungsionalisme lainnya. Woodworth tidak hanya mempelajari
hubungan S-R , melainkan ia mempelajari pula dinamika hubungan S-R . baagimana
terjadinya, bagaimana perkembangan hubungan itu dalam situasi-situasi yang
berubah-ubah, itu semua harus dipelajari kalau kita hendak mengenali tingkah
laku manusia dengan baik. Pahamnya tersebut dikemukakan dalam bukunya Dynamic Psychology (1981) menyebutkan
Woodworth patut digollongkan dalam pengikut aliran psikodinamik dan Woodworth
sering disebut juga sebagai tokoh yang memelopori ilmu tentang motif dan
motivologi.
Sumber
: Sarwono,W.S. (2002). Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh
Psikologi( ed.3). Jakarta: Bulan Bintang.
·