Peristiwa Ade Sarah menurut pandangan Psikologis
Beritanya
- Kasus Pembunuhan Ade Sarah Angelina Suroto.
SENIN, 17 MARET 2014 (17:26 WIB)
JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Imam al Hafitd dan Assyifa Ramadhani mengaku tidak berniat membunuh Ade Sara Angelina Suroto. Niat awal mereka ialah menculik mahasiswa Universitas Bunda Mulia itu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, pengakuan itu disampaikan kedua tersangka kepada penyidik Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Subdit Jatantras Ditreskrimum Polda Metro Jaya).
"Kedua pelaku mengatakan awalnya berniat menculik korban," kata Rikwanto, Senin (17/3/2014).
Namun, keduanya kemudian menganiaya Ade Sara di dalam mobil hingga mengakibatkan korban meninggal.
"Pelaku mengetahui korban meninggal setelah memegang dada Ade Sara dan sudah tidak berdenyut jantungnya," papar Rikwanto.
Dalam skenario penculikan korban itu, Rikwanto berujar, Hafitd merupakan penggagas utama kejadian. Hafitd mengaku kesal lantaran Ade Sara, yang merupakan mantan pacarnya itu, enggan berhubungan lagi dengannya.
Menurut Rikwanto, dalam kasus pembunuhan Ade Sara ini, barang bukti maupun keterangan saksi sudah mencukupi. Penanganan selanjutnya adalah rekonstruksi yang dijadwalkan dilakukan pekan depan.
"Belum tahu jadwalnya kapan, yang jelas pekan depan. Rekonstruksi kejadian dari mulai Ade Sara menemui pelaku di Gondangdia sampai dia menjadi korban pembunuhan dan dibuang di Tol Bintara," kata Rikwanto.
Sambil melakukan rekonstruksi, lanjut Rikwanto, nantinya akan dilakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan bilamana terjadi penambahan pasal yang dikenakan kepada pelaku.
Sampai saat ini, pelaku baru dikenakan Pasal 338 dan 340 tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana serta Pasal 353 Ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Sanksi terhadap pelaku maksimal adalah kurungan seumur hidup atau dihukum mati.
Seperti diberitakan, Hafitd dan Assyifa menganiaya dan membunuh Ade Sara, kemudian mereka membuang jenazah Ade Sara ke pinggir tol Bekasi.
JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Imam al Hafitd dan Assyifa Ramadhani mengaku tidak berniat membunuh Ade Sara Angelina Suroto. Niat awal mereka ialah menculik mahasiswa Universitas Bunda Mulia itu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, pengakuan itu disampaikan kedua tersangka kepada penyidik Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Subdit Jatantras Ditreskrimum Polda Metro Jaya).
"Kedua pelaku mengatakan awalnya berniat menculik korban," kata Rikwanto, Senin (17/3/2014).
Namun, keduanya kemudian menganiaya Ade Sara di dalam mobil hingga mengakibatkan korban meninggal.
"Pelaku mengetahui korban meninggal setelah memegang dada Ade Sara dan sudah tidak berdenyut jantungnya," papar Rikwanto.
Dalam skenario penculikan korban itu, Rikwanto berujar, Hafitd merupakan penggagas utama kejadian. Hafitd mengaku kesal lantaran Ade Sara, yang merupakan mantan pacarnya itu, enggan berhubungan lagi dengannya.
Menurut Rikwanto, dalam kasus pembunuhan Ade Sara ini, barang bukti maupun keterangan saksi sudah mencukupi. Penanganan selanjutnya adalah rekonstruksi yang dijadwalkan dilakukan pekan depan.
"Belum tahu jadwalnya kapan, yang jelas pekan depan. Rekonstruksi kejadian dari mulai Ade Sara menemui pelaku di Gondangdia sampai dia menjadi korban pembunuhan dan dibuang di Tol Bintara," kata Rikwanto.
Sambil melakukan rekonstruksi, lanjut Rikwanto, nantinya akan dilakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan bilamana terjadi penambahan pasal yang dikenakan kepada pelaku.
Sampai saat ini, pelaku baru dikenakan Pasal 338 dan 340 tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana serta Pasal 353 Ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Sanksi terhadap pelaku maksimal adalah kurungan seumur hidup atau dihukum mati.
Seperti diberitakan, Hafitd dan Assyifa menganiaya dan membunuh Ade Sara, kemudian mereka membuang jenazah Ade Sara ke pinggir tol Bekasi.
Menurut Pandangan
Psikologis atas Peristiwa Ade Sarah.
Dari peristiwa di atas
yang menceritakan tentang sesosok wanita yang terbunuh dan di buang di pinggir
jalan tol Bintara, mempunyai banyak lika-liku yang atas terjadinya peristiwa
tersebut. Dimana dalam peristiwa Ade Sarah ini, banyak sekali pandangan secara
Psikologis yang membahas serta mengupas peristiwa Ade Sarah Angelina Suroto.
Tentunya yang terjadi dalam peristiwa ini bukan suatu hal yang disengaja tetapi
mempunyai banyak cerita yang menyebabkan mengapa peristiwa itu terjadi, Apakah
dari sosok korban atau sosok tersangkanya yang membuat sekarang ini berita
tersebut mempunyai teka-teki. Maka dari itu kita dapat membawa peristiwa Ade
Sarah ini dalam pandang ilmu Psikologis agar kita mengetahui dari sisi mana
peristiwa ini terjadi.
Teori yang pertama saya ambil dalam peristiwa ini adalah
teori dari Abraham Maslow, yang menyangkut tentang “Maslow’s Hierarchy Of
Needs” dimana didalamnya terdapat tentang “Physiological needs,Safety,Love and
Belongingness,Esteem,Self-Actualization” dan dalam hierarchy of needs ini untuk
menghubungkan dari peristiwa diatas saya lebih menekankan kepada tingkatan
kebutuhan Rasa Aman (Safety), mengapa?. Karena manusia sangat memerlukan rasa
aman ditempat dimana ia mengembangkan kepribadiannya dan memerlukan rasa ama
ditempa dimana ia dapat bersosialisasi dengan orang-orang dilingkungannya.
Tetapi hal tersebut tidak terjadi terhadap Ade Sarah karena dalam peristiwa
disini Ade Sarah terbunuh oleh mantan kekasihnya berserta pacar mantan kekasihnya,
ia tidak menemukan rasa aman dari orang sekelilingnya, bahkan yang ia dapat
adalah sebuah ancama pada dirinya, walaupun ia tidak mengetahuinya secara
langsung. Rasa aman yang Ade Sarah punya tidak mendukung keadaannya untuk hidup
di lingkungannya, orang tuanya yang selalu ada di sekelilingnya setiap hari,
tidak menunjukan hal yang membuat ade sarah merasa aman, padahal Ade Sarah anak
satu-satu nya dalam keluarganya tetapi orang tuanya pun sangat terkejut dengan
keadaan yang menimpa Putrinya, mengapa putrinya bisa meninggal? Hal tersebut
terbukti bahwa Ade Sarah sudar berusaha hidup dengan sangat baik tetapi ia
tidak menyadari bahwa keamanan hidupnya belum mendukungnya 100 % . bahkan
mantan pacarnya sendiri yang dulu mencitainya tetapi mempunya sikap yang sangat
berubah drastis saat mereka sudah putus, hal tersebut menunjukan cinta yang
diberikan olah mantan pacarnya itu bukan rasa peduli dan menjaga Ade Sarah tapi
hanya ambisi untuk memilikinya karena cowok tersebut sangat mencitai Ade Sarah.
Teori yang kedua saya
ambil dalam peristiwa ini adalah teori Alfred Adler , dalam teori Alfred Adler
saya tertarik dengan yang dikatakan Alfred Adler. Saat itu iya mengatakan bahwa
“Setiap orang punya prioritas untuk mencapai keinginannya (menguasai orang
lain).” Dari hal tersebut menurut pendapat saya sangat berkaitan dengan
peristiwa Ade Sarah ini. Karena Ahmad
Imam al Hafitd yang dibantu oleh pacarnya yang bernama Assyifa Ramadhani
mempunyai motif untuk mencapai keinginan mereka dengan membunuh Ade Sarah
dimana mereka ber-2 mempunyai tahapan untuk mendekati Ade Sarah dengan cara
membuat janji untuk bertem di luar tetapi itu hanyalah motif mereka ber-2
dengan yang diawali menguasai Ade Sarah terlebih dahulu kemudian beranjak untuk
mencapai keinginan mereka untuk menyiksa Ade Sarah sampai korban meninggal.
Teori yang ketiga saya ambil dalam
peristiwa ini adalah teori Sigmund Freud,
dalam teori Sigmund Freud ini saya tertarik dengan yang dikemukakan tokoh ini
mengenai: “Id,Ego,Super Ego” dan
saya tertarik dengan salah satu perkataannya dari begiru banyak perkataan yang
ia kemukakan, yaitu mengenai: “Alam
bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar dari perilaku”. Dari teori
yang saya ambil mengenai Sigmud Freud mempunyai hubungannya atas peristiwa ini.
Seperti halnya dari teori Sigmund Freud mengenai, Id : dari peristiwa ini, bahwa hafitd kesal
dengan Ade Sarah dan hafitd ingin Ade Sarah dapat menghubungi dia kembali.
Kemudia mengenai, Super Ego :
karena Hafitd ingin memuaskan rasa kesalnya maka ia dengan pacarnya ini
membunuh Ade Sarah agar kekesalan mereka ber-2 terhadap korba dapat terpenuhi,
lalu mengenai, Ego : berawal dari
meninggalnya Ade Sarah bahwa hafitd dengan pacarnya hanya ingin menyiksanya saja,
tetapi tanpa di sadari bahwa korban menjadi meninggal. Kemudian dari teori
Sigmund Freud mengenai “alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar dari
perilaku” bahwa kebanyakan dari setiap manusia dalam melakukan hal yang negatif
atau kejahatan di luar kesadarannya atau mereka melakukan kejahatan tersebut
karena kendali perilaku bedasarkan alam bawah sadar mereka. Jadi mereka merasa
tidak melakukan suatu tindak kejahtan yang mereka lakukan. Dan hal tersebut
sudah sangat banyak dialami orang-orang saat ini.
SUMBER :
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/03/17/1726323/Pembunuhan.Ade.Sara.Berawal.dari.Niat.Menculik
(www.Kompas.com)
King,L.A. (2012). Psikologi Umum: sebuah pandangan apresiatif. Jakarta : Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar