Kamis, 20 Maret 2014

PSIKOLOGI STRUKTUALISME DAN FUNGSIONALISME



Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi



Struktualisme didalam ilmu psikologi awalnya menjelaskan tentang psikologi sebagai studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia dewasa melalui metode intropeksi. Pendekatan ini dikemumukan oleh Wundt dan Titchener , kemudian kesimpulan-kesimpuan yang mereka buat tentang psikologi sangat sesuai dengan tulisan-tulisan kolektif mereka bahwa psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten) pikiran, sistem ini kadang di sebuty sebagai psikologi konten. Tetapi selain itu Titchener menulis pada tahun 1898, menekankan struktual mental dan menyebut sistem ini sebgai psikologi struktual. Sistem dari psikologi struktual atau konten bertujuan unutk menganalisi pikiran manusia melalui penerapan yang dilakukan oleh para ilmuwan terlatih. Secara analogis, sistem ini bertujuan mengembangkan “kimia kesadaran” .  Berikut tokoh-tokoh struktualisme :


  •   Tokoh-Tokoh Struktualisme

Dikemukakan oleh seorang tokoh psikologi terkenal di dunia yang bernama Wilhelm Wundt (1832-1920) wundt dilahirkan di Neckarau, provinsi Baden di wilayah barat daya Jerman pada tanggal 18 Agustus 1832 dan meninggal di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Merupakan anak seorang pastur Lutheran.  Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiologi, filsuf dan ahli hukum. Ia mendapat pendidikan di Heidelberg, Tubingen dan Berlin. Gelar-gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedoteran. Tahun 1857 ia pernah menjadi dosen ilmu faal di Heidelberg, dan pada tahun 1858, Helmhoyz datang ke Heidelberg, dan selama 13 tahun berikutnya ia dan wundt bekerja di laboratorium fisiologi yang sama, kemudian tahun 1874 menjadi profesor filsafat induktif di Zurich, tetapi tak lama kemudia ia pindah lagi ke Leipzig, juga menjadi profesor filsafat dimana ia mendirikan laboratorium psikologi nya yang pertama. Berdirinya laboratorium psikologi pertama di Leipzig ini pada tahun1879 dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuanyang terpisah dari lmu-ilmu induknya. Sebelum 1879 memang sudah dikenal psikologi tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya memang seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperien dalam psikologi di laboratoriumnya itu, laboratorium. Dalam hubungan ini perlu di catat bahwa wundt sangat dipengaruhi oleh dua orang tokoh yang dianggap sebagai gurunya, yaitu Helmholtz dan J.P. Muller. Pengaruh kedua orang tersebut nampak pada usaha Wundt untuk mengombinasikan filsafat dengan ilmu pasti seperti ditulisnya dalam bukunya, system of philosophy(1884)
Wundt dilahirkan daam sebuah keluarga pendeta dan sejak kecilnya ia tidak punya teman bermain. Dua orang saudaranya meninggal dan seorang lagi pergi melanjutkan sekolahnya waktu Wundt masih kecil. Pada usia masih kecil Wundt harus pergi meninggalkan kedua orang tuanya untuk mengikuti teman dari ayahnya yang bernama Friederich Muller. Friederich Muller adalah seorang pendeta seperti ayah Wundt ia berkerja di desa tempat tinggal Wundt. Muller selalu memberikan pelajaran-pelajara yang baik kepada Wundt, karena Wundt sendiri adalah seorang anak yang serius dan ia lebih suka belajar dapri pada bermain-main seperti temannya. Pada usia yang ke-19 tahun Wundt sudah masuk ke perguruan tinggi dan pertama kali ia beljar di Tubingen dengan ambisinya ia ingin endapat pembelajarang yang berbau ilmiah, tetapi impian wundt tidak berlangsung lama karena kedua orang tuanya meninggal.Wilhelm Wundt menulis  buku yang pertama kali berjudul Beitrage Zur Der Sines (“presepsi yang dipengaruhi kesadaran”) (1862). Buku yang lain adalah Grund zuge der phychologie (“dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi”) (1873). Pada masa Wundt mendirikan laboratorium psikologi di Lepzig, di Amerika Serikat muncul tokoh lain bernama William James yang juga mengadakan eksperimen-eksperimen dalam psikologi dengan objek hewan dan manusia. William James ini kelak akan memelopori berdirinya aliran fungsionalisme di Amerika Serikat yang bertentangan pahamnya dengan aliran Wundt yang disebut aliran struktualisme. Pada saat ini tokoh yang bahas mengenai struktualisme merupakan penemuan Wundt. Dan Wundt mempunyai banyak murid, tetapi hanya murid wundt bernama Titchener yang membawa psikologi Wundt mengenai struktualisme ke Amerika dengan mempertahankan konsep aslinya. Sebagaimana psikologi didefinisikan dalam sistem ini, merupakan studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia dewasa melalui metode introspeksi. Pendekatan ini berasal dari Wilhelm Wundt dan dipelopori di Amerika Serikat oleh muridnya Edward Bradford Titchener. Kesimpulan-kesimpulan mereka tentang psikologi sangat sesuai, dan kita akan membahas sinopsis tulisan-tulisan kolektif mereka. Karena psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten) pikiran, sistem ini kadang disebut psikologi konten.


Setelah kita membahas tentang biografi serta gagasan yang di peloporkan oleh Wilhelm Wundt, saat ini kita membahas tetang salah satu murid dari Wundt yang notabennya sama seperti Wundt yang membahas tentang psikologi struktual atau konten. Edward Bradford Titchener (1867-1927)lahir 11 januari 1867 di Chichester , inggris selatan dan meninggal pada tanggal 3 agustus 1927 di Ithaca. Titchene merupakan keluarga keturunan bangsawan kuno, namun tidak banyak berharta. Ia memperoleh beasuswa dan masuk ke Universitas Oxford pada tahun 1885 untuk mempelajari filsafat, dan menjadi tertarik pada tulisan-tulisan Wundt, kemudian menerjemahkan edisi ketiga Prinsip-prinsip Psikologi Fisiologi. Titchener mendapat gelar doktor di Leipzig setelah pada tahun 1892 yang saat itu menyelesaikan diserai tentang efek binokular dari stimulasi monokular. Kemudian setelah itu Titchener memperoleh posisi keprofesoran di Cornell. Selama 35 tahun Titchener mengajarkan psikologi di Cornell, dimana ia sangat keras kepada dirinya sendir, mendukung versi kaku psikologi struktual dan tidak menoleransi penyimpangan.

Struktualisme. Psikologi struktual dari Wundt dan Titchener memiliki tiga tujuan yaitu :
1.     Menggambarkan komponen-komponenkesadaran sebagai elemen-elemen dasar.
2.     Menggambarkan kombinasi elemen-elemen dasar tersebut.
3.     Dan menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan sistem saraf.
Dimana arti kesadaran dalam bagian yang ke tiga adalah sebagai pengalaman langsung yakni pengalaman sebagaimana hal itu dialami, seperti asosiasi seseorang dan kondisi emosional serta motivasional seseorang. Psikologi struktural berupaya mempertahankan integritas psikologi dengan membedakannya dari fisika: fisika mempelajari dunia fisik mempelajari dunia fisik atau materi, tanpa merujuk pada manusia, melalui metode observasional berupa inspeksi yang dikendalikan dengan hati-hati. Karena psikologi mempelajari dunia, dengan merujuk pada manusia yang mengalami sesuatu , melalui metode observasional berupa introspeksi terkontrol atas isi kesadaran.
          Psikologi struktual, dalam upayanya berpegang teguh pada model ilmu pengetahuan alam, cenderung mengabaikan proses-proses dan aktivitas psikologis yang tidak dapat di maksukkan dengan mudah dalam kerangka metodologinya. Selain itu, kebergantungan yang berlebihan pada metodologi intropeksi yang kaku dan meragukan membawa psikologi struktural pada kematiannya. Dalam hal ini, strukturalisme terjebak di antara empirisme tradisi inggris dan nativisme tradisi jerman. Dengan kata lain ,wundt dan Titchener mengemukakan pandangan tentang pikiran sebagai sesuatu yang di tentukan oleh elemen-elemen pengindraan.

         
          Selain eksperimen dari Wundt dan Titchener yang mempunyai pandangan atau pendekatan Struktualisme. Ada seorang tokoh bernama Hermann Ebbinghaus (1850-1909) proffesor dari universitas Breslau dan Halle ini mempunyai suatu eksperimen yang pendekatannya mengarah pada struktalisme. Ia dilahirkan di Barmen Pada tanggal 24 Januari 1850 dan meninggal di Halle, pada tanggal 26 Febuari 1909. Ia adalah orang yang pertama melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan (memory). Dan iya membuat alat yang dinamakan Silinder Ingatan(Memoy Drum) yang merupakan alat untuk memperlihatkan kata-kata yang harus diingat dalam eksperimen Ebbinghaus. Dalam eksperimen ini ia menggunakan objek yang netral yaitu kata yang tak berarti (nonsense syllables). Kata-kaa tak berarti ini diberikan kepada dirinya sendiri untuk melakukan eksperimennya dan kata-kata tidak berarti itu merupakan salah satu skor untuk mengukur daya ingat seseorang. Dan dalam proses pengukurannya Ebbinghaus membuat kurva ingatan yang namanya “Kurve Retensi dari Ebbinghaus”. Dari kurve ini kita bisa mengetahui apakah daya ingta kita turun (lupa) apa kita selalu mengingatnya dan hal itu dilihat dari turun dan naiknya kurve. Selain tentang proses belajar dan ingatan, Ebbinghaus mengemukakan hukumnya tentang rasio yaitu : makin banyak hal yang harus dipelajari, makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya secara sebanding. Hal tersebut di sebut Hukum Ebbinghaus. Karya termuka Ebbinghaus adalah Uber das Gedachtnis(1885).

Sumber :
Sarwono,W.S. (2002). Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi( ed.3). Jakarta: Bulan Bintang.
Brennan, F.J. (2012). Sejarah dan Sistem Psikologi(ed.6-cet.2). Jakarta: Rajawali Pers.



Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang tumbuh di amerika serikat yang dipelopori oleh William James, yang sering di sebut juga sebagai “Bapak Psikologi Amerika”. Yang dimaksudkan dalam aliran Fungsionalisme ini adalah apa yang terjadi di dalam sebuah aktivitas psikologis dan apa yang menjadi tujuan aktivitas itu. Sesuai dengan namanya, aliran ini hendak mempelajari fungsi dari tingkah laku atau proses mental. Jadi bukan hanya mempelajari strukturnya. Maka untuk mengetahui funsi dari tingkah laku dan proses mental, para fungsionalis membuat eksperimen dengan memakai metode observasi tingkah laku yang terdiri dua, yaitu : metode fisiologi dan metode variasi kondisi. Metode yang di pake lagi adalah metode intropeksi namun hanya pelengkap saja untuk mempelajari hal-hal yang belum diteliti, karena metode intropeksi sulit dikuantitatifkan. berikut tokoh-tokoh fungsionalisme :

  •   Tokoh- Tokoh Fungsionalisme


Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang tumbuh di Amerika
Serikat yang dipelopori oleh William James, yang sering juga disebut sebagai “Bapak psikologi Amerika”. Selain itu dikenal pula tokoh lainnya yang terbagi dalam kelompok-kelompoknya. Yang menjadi minat aloran ini adalah apa yang terjadi dalam sebuah aktivitas psikologi dan apa yang menajdi tujuan dari aktivitas itu. Sesuai dengan namanya, aliran ini hendak mempelajari fungsi dan tingkah lak atau proses mental, jadi bukan hanya mempelajari strukturnya. Sehingga untuk mengetahui apa itu fungsi tingkah laku, kaum fungsional mengembangkan metode eksperimen di samping metode intropeksi yang tetap dipakai sekalipun dengan hanya kritik. Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme dikenal dengan nama metode observasi tingkah laku yang terdiri dari dua, yaitu metode fisiologi dan metode variasi kondisi. Metode fisiologi menguraikan tentang tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal. Sementara metode variasi kondisi merupakan metode eksperimental dari aliran fungsionalisme yang mengenai stimulus atau rangsangan terhadap seorang percobaan divariasi atau diubah-ubah.
                  
Setelah membahas tentang apa itu fungsionalisme, sekarang kita beralih kepada tokoh yang melopori fungsionalisme, yaitu William James(1842-1910). James lahir pada tanggal 1 November 1842 di New York City, meninggal  pada tanggal 16 agustus 1910 di Mount Chocura, New Hampshire, Amerika Serikat. Pada 1861 ia masuk Universitas Harvard. Mula-mula ia mempelajari ilmu kimia, kemudian anatomi perbandingan, biologi dan ilmu faal dan masuk fakultas kedokteran di Universitas yang sama pada tahun 1864. Kemudian di Berlin ia mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan oleh Du Bois Reymond, ahli ilmu faal yang terkenal dan di Heidelberg ia sempet mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan oleh Helmholtz dan Wundt, dan James juga adalah pelopor psikolgi Amerika dan sering disejajarkan dengan Wundt di jerman. Bersama-sama dengan John Dewey, James mendirikan aliran fungsionalisme dan bersamaan dengan itu james juga merupakan pendukung aliran evolusionisme. James tergolong orang yang berfikir bebas, tidak mau terikat pada salah satu sistem atau metode tertentu, melainkan selalu mengembangkan berbagai macam ide dan kritik yang orisinal. Dalam teori James mengenai emosi ia mengemukakan pendapa yang ekstream yang cenderung kepada fisiologisme.
Teori emosi yang dikemumukan oleh William James (yang terkenal dengan nama teori james-lange) adalah sebuah teori yang menjelaskan hubungan antara perubahan fisiologis dengan keadaan-keadaan emosional. Dan pendapat tentang emosi ini di kembangkan kembali oleh James dengan mengatakan bahwa emosi adalah hasl presepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebgai respon terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari luar.seperti halnya contohnya seseorang yang mempresepsikan ototnya untuk lari karena ia melihat seekor harimau. Di antara sumbangannya kepada psikologi, teori James tentang kesadaran dan konsep diri (self) kiranya perlu dikemukakan secara khusus. Ia melihat kesadaran sebagai adaptasi manusia dalam usahanya empertahankan jenis dan dirinya (teori evolusi). Kesadaran ini tidak merupakan sesuatu yang stats, melainkan merupaka suatu proses, mengalir terus-menerus. Dan James mengemukakan bahwa hakikat psikologi pada manusia adalah dinamis. Tentang “diri”, jmes membedakan dua aspek yang berbeda tetapi tidak terpisahkan yaitu “Aku” dan “Aku Sosial” (Social me) “Aku” adalah diri sebagai yang mengetahui sesuatu, “Aku Social” adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara material, sosial maupun spiritual. Sehingga sudah di butik kan bahwa dari metode William James tentang emosi mempunyai Fungsi-Fungsinya masing-masing.


Beralih dari pandangan atau pendektan fungsionalisme dari metode Wlliam James, sekarang kita beralih pada seorang guru besar di Universitas Chicago yang pada tahun1886 menulis buku berjudul Pshycology. Tokoh tersebut bernama John Dewey (1859-1952). Ia lahir pada tanggal 20 Oktober 1859 dan meninggal pada tanggal 1 Juni 1952. Ia adalah seorang filsuf Amerika dan didalam bukunya mengenai Psychology ia memperkenalkan cara orang Amerika mempelajari psikologi, yaitu cara yang mengutamakan pragmatisme. Karena pragmatisme tidak suka oleh orang Amerika maka berdirilah aliran Funsionalisme , yang memang khas Amerika itu. Selain Dewey berpikir serba praktis dan pragmatis. Tetapi dapat dilihat dari ajaran Dewey melalui ilmu pendidikan. Dalam bidang pendidikan itu Dewey menganjurkan teori dan metode “Learning by Doing” (belajar sambil melakukan) contohnya : dalam belajar berenang, tak perlu kita mencari-mencari teori tentang cara berenang , tapi dengan hanyal kita cukup masuk kolam renang dan mulai berenang. Kita sudah paham bagaimana cara berenang.
Sikap Pragmatis yang dikeluarkan oleh Dewey didasari oleh pemikiran filsafatnya yang berbunyi : “Thinking men usually think about change” (manusia berpikir selalu tentang perubahan) dimana segala sesuatu harus ada tujuannya dan itu dapat dilakukan ke diri kita untuk melalukan suatu perubahan yang buruk menjadi lebih baik. Selain buku Pshychology yang ia tulis , tahun 1896, ia juga menulis tentang The Reflex are Concept dimana dalam buku ini ia mengatakan bahwa tingkah laku tidak dapat dipisahkan dari rangsangan dan diuraikan kedalam elemen-elemen tingkah laku yang kecil. Tingkah laku (respons) dan rangsanga (stimulus) tidak dapat dipisahkan karean mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda itu keyakinan Dewey. Sebab bukannlah stimulus kalau tidak ada respon,demikian pula respons tidak akan terjadi kalau tidak ada stimulus.



          James Rowland Angell (1869-1949). James Rowlan Angell lahir pada tanggal 8 may 1869 di Burlington, Vermont dan meninggal pada tanggal 4 maret 1949 di Hamden. Jamws Rowland Angell adalah tokoh dari aliran fungsionalisme keolompok Chicago. Ia adalah seorang yang berkepribadian sangat kuat dan sebagai pemimpin ia cukup disegani karena kewibawaannya. Tahun 1906, Angell menjadi Presiden di American Psychological Association (APA) dan dalam jabatannya itu ia terkenal dengan papernya berjudul “The Province of Functional Psychology” dania mengemukakan tiga macam pandangannya terhadap Fungsionalisme :
1.     Fungsionalisme adalah psikologi tentang “mental operation” (aktivitas bekerjanya jiwa), sebagian lawan terhadap psikologi tenang eleme-elemen mental.
2.     Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari kesadran, dimana jiwa (mind) merupakan perantara antara lingkunga dan kebutuhan-kebutuhan organisme. Ini disebut juga sebagai teori emergensi dari kesadaran. Untuk keadaan biasa yang tidak bersifat emergensi (darurat), yang berfngsi adalah kebiasaan (habit)
3.     Fungsionalisme adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang keseluruhan organisme yang terdiri dari badan dan jiwa. Ia mempelajari juga hal-hal diluar kesadaran, misalnya kebiasaan (habit) dan setengah sadar (half consciousness)



              James McKeen Cattell (1860-1944). Ia lahir pada tanggal 25 mei 1860 di Pennsylvania dan meninggal pada tanggal 20 Januari 1944 di New Jersey, Amerika Serikat. Ia pernah menjadi mahasiswa di Eropa dan pernh belajar diUniversitas-universitas Gottingen, Leipzig, Paris dan Jenewa. Ia bahkan pernah menjadi murid dari Wundtdan Lotze. Selama belajar di Leipzig dia dalam pengawasan Wundt, saat itu Cattell mulai tertarik pada perbedaan individual. Dengan menggunakan fasilitas laboratorium di Leipzig itu, Cattell mendapatkan bahwa perbedaan individual dapat dipelajari tanpa menggunakan metode intropeksi. Tetapi dibantah oleh Wundt, bahwa Wundt melarang Cattell menggunakan laboratorium secara diam-diam. Tetapi setalah ia kemabali di Amerika, ia melnjutkan percobaannya dan menemukan kapasitas individual pada tahun 1890 dan saat iu Cattell membuat alat untuk mengukur kapasitas atau kemampuan individual itu, yang di kenal dengan Psikotes atau Mental tes . sekembalinya ke eropa, Cattell menjadi Proffesor di Universitas Pennsylvania dan Columbia. Bahkan ia pernah mengajar di Universitas Cambridge pada tahun 1888. Selain itu juga Cattell banyak menulis artikel dalam jurnal dan majalah ilmiah psikologi seperti : Psychological Review dan majalah ilmiah lainnya seperti American Naturalist. Ia jugaadalah tokoh dari aliran Fungsionalisme kelompok Columbia. Kelompok Columbia berpusat di sebuah institut keguruan, yaitu Teacher’s College of Columbia. Ciri khas dari aliran ini adalah “kebebasndalam mempelajari tingkah laku” yang dicerminkan dalam dua pandangan tentang Fungsionalisme:
1.     Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualisme, karena manusia dianggap sebagai keseluruhan yang merupakan kesatuan.
2.     Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari tingkah laku, karena yang penting adalah fungsi tingkah laku, jadi yang harus dipelajari adalah hubungan (korelasi) antara satu tingkah laku dnegan tingkah laku lainnya, atau antara suatu tingkah laku dnegan suatu hal yang terjadi di lingkungan.

Karena kebebasannya ini, maka fungsionalisme cepat berkembang, tidak saja di Amerika Serikat, tetapi juga mendapat cukup penganut di Eropa terutama di tahun 1960 sampai 1970. Fungsionalisme, karena sifatnya yang praktis dan pragmatis, juga merangsang tumbuhnya cabang-cabang psikologi yang diamalkan dan cabang-cabang psikologi yang praktis, seperti psikologi hewan, psikologi fisiologi, psikologi Abnirmal, psikologi Klinis, psikologi industri, psikologi pendidikan dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa semua cabang-cabang yang ada dalam psikologi modern ini merupakan perkembgan dari fungsionalisme.

             
             
                       Edward Lee Thorndike (1874-1949). Ia lahir pada tanggal di Williamsburg pada tanggal 31 Agustus 1874 dan meninggal pada tanggal 10 Agustus 1949 di Montrose, New York. Ia adalah tokoh lain dari aliran Fungsionalisma kelompok Colimbia. Setelah ia menyelaisakan pelajarannya di Harvard, ia bekerja di Teacher’s College of Columbia di bawah pim[inan James McKeen Cattell. Dia berminta pada proses belajar, penddidikan dan inteligensi. Pada tahun 1898, jadi pada usia 24 tahun, thorndike menerbitkan bukunya yang berjudul Animal Intelleigence, An Experimental Study of Association Process in Animal. Buku tersebut adalah oenelitian Thorndike terhadap tingkah laku beberapa jenis hewan seperti kucng,anjing,burung yang mencerminkan prinsip dasar dari belajar yang dianut oleh Thorndike, yaitu bahwa dasar dari belajar tidak lain sebenernya adalah asosiasi. Suatu stimulus (S) menimbulkan suatu respons (R) tertentu. Teori ini disebut sebgai teori S-R. Dalam teori ini dikatakn bahwa dalam proses beljar, pertama kali organisme (hewan,orang) belajar dengan car cobasalah (trial and eror). Kalau organisme berda dalam suatu situasi yang mengandung asalha, maka organisme itu akan mengeluarkan serentetan tingkah laku secara kebetulan akan bisa memecahkan maslah itu dan berdasrakan pengalaman juga, jadi suatu saat jika organisme menghadapi suatu asalah yang serupa maka tingak laku akan mempertimbangkan mana yang harus dikeluarkan. Misalhnya seorang kucing dimaksuk kan didalam kadang, lalu ia meloncat dan mencakar dan kebetulan ia menginjak pedal sehingga kandang itu terbuka, maka jiak kucing itu di maksukan dlaam kandang ia akan menginjak pedal itu kembali agar kandang tersebut terbuka.
              Dalamproses beljara coba-salah ini mengikuti beberapa prinsip dan tekandung beberapan hukum yang dikemukaka oleh Thorndike:
1.     Hukum efek (the law of effect) intensitas hubugan antara S dan R akan meninggkatkan apabila hubungan itu diikutinoleh keadaan yang menyenangkan. Sebaliknya, hubungan itu akan berkurang, kalu diikuti oleh keadaan yang tidak menyenangkan.
2.     Hukum latihan (the law of exercise) atau hukum guna-takguna ( the law of use and diuse adalah hubungan S-R juga dapat ditimbulkan atau didorong memalui latihan yang berulang-ulang.


                  Robert Session Woodworth (1869-1962). Ia dilahirkan pada tanggal 17 oktober 1869 di Balchertown, Massachusetts dan meninggal pada 4 juli 1962 di New York. Ia merupakan aliran fungsionalisme dri kelompok columbia dan tokoh yang benar-benar termuka dan pernah mendapat mendali emas tahun 1956 dari The American Phychological Foundation atas jasa-jasanya mempersatukan dan mengorganisasikan psikologi di Amerika Serikat. Woodworth mendapat gelar M.A. dari universitas Harvard pada tahun 1879 dan kemudaian dapat gelar Ph.D pada tahun1899 di Columbia di bawah bimbingan James McKeen Cattell dalam bidang psikologi. Tak disangka Woodeorth mejadi tokoh yang luas pandangannya dan disegani orang sampai saat pensiunnya di usia 89 tahun dan dianggap sebgai pengganti Cattell. Woodworth dalam psikologi adalah fungsionalisme, tetapi berbeda dengan tokoh fungsionalisme lainnya. Woodworth tidak hanya mempelajari hubungan S-R , melainkan ia mempelajari pula dinamika hubungan S-R . baagimana terjadinya, bagaimana perkembangan hubungan itu dalam situasi-situasi yang berubah-ubah, itu semua harus dipelajari kalau kita hendak mengenali tingkah laku manusia dengan baik. Pahamnya tersebut dikemukakan dalam bukunya Dynamic Psychology (1981) menyebutkan Woodworth patut digollongkan dalam pengikut aliran psikodinamik dan Woodworth sering disebut juga sebagai tokoh yang memelopori ilmu tentang motif dan motivologi.

Sumber : Sarwono,W.S. (2002). Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi( ed.3). Jakarta: Bulan Bintang.





































·    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar