Eduard Hitzig
- Aliran Fisiologi
Eduard Hitzig lahir di Berlin pada tanggal 6 Febuari
1839 dan meninggal di usia 68 tahun pada tanggal 20 Agustus 1907. Eduard Hitzig
adalah seorang ahli saraf dari Jerman, ia lulusan dari Universitas Humboldt Berlin
dan Universitas Wurzburg dan saat itu Eduard Hitzig merupakan seorang dokter
dari jerman yang bekerja di rumah sakit militer pada tahun 1860-an. Selain itu
Pada tahun 1875, ia menjadi direktur Burgholzli suaka, serta
profesor psikiater di University of Zurich. Pada tahun 1885,
Hitzig menjadi profesor di University of Halle dimana ia menetap di
Universitas tersebut sampai ia pensiun pada tahun 1903. Eduard Hitzig dikenang
karena karyanya mengenai interaksi antara arus listrik dan otak.
Merangsang otak karena kabel yang terhubung ke batrei. Sehingga dengan demikian
ia menemukan bahwa sebuah kejutan listrik membuat otak menjadi lemah dan hal
tersebut diterapkan di daerah belakang otak, sehingga yang menyebabkan mata
pasien bergerak atau kembali bangun. Kemudian, sekitar tahun 1870, Hitzig
bekerja sama dengan dokter lain, yang bernama Gustav Fritsch. Mereka
menyiapkan laboratorium darurat di rumah Gustav Fritsch, dimana percobaan
mereka merangsang serebral otak pada anjing yang hidup sehingga menimbulkan kontraksi
otot.
Eduard Hitzig menerbitkan sebuah
makala yang mendasar, di eksitabilitas dari otak, yang memberikan bukti
eksperimental pertama untuk lokalisasi otak. Eksperimen ini dianggap pertama
kalinya seseorang telah melakukan berbagai studi lokal mengenai otak dan arus
listrik. Dan dari antara penjelasan
diatas mengenai seorang Eduard Hitzig, hal tersebut ia sudah pernah terapkan
dan ia mencoba sendiri saat pertama kalinya Hitzig mengalami interaksi antara
otak dan listrik, dimana awal karirnya sebagai seorang dokter yang bekerja
dengan Angkatan Darat Prusia, ia melakukan percobaan pada tentara yang terluka
yang tengkorak yang retak oleh peluru. Sehingga pada saat
itulah Hitzig menyadari bahwa penerapan arus listrik kecil dengan otak prajurit
tersebut ini disebabkan gerakan otot tak sadar. Sehingga pada detik ini dikenal
sebagai seorang yang meneliti tentang efek aliran listrik berdaya lemah, yang
dialirkan pada bagian otak tertentu kemudian dilihat efeknya terhadap perilaku.
Eduard Hitzig merupakan ahli dalam
Pemetaan otak. Pemikiran Hitzig muncul
berlandaskan pada sebuah teori, yaitu teori mengenai Neurosains
Kognitif . Dimana Neurosains Kognitif merupakan sebuah bidang akademis yang
mempelajari secara ilmiah substrat biologis dibalik kognisi (Gazzaniga et al,
2002), yang mana fokus khusus terhadap substrat syaraf yang berasal dari proses
mental. Ia membahas pertanyaan bagaimana fungsi psikologis/kognitif yang dihasilkan oleh otak. Neurosains
kognitif adalah cabang psikologi maupun neurosains, bertindihan pada sesuatu
yang khusus seperti psikologi fisiologis, psikologi kognitif dan neuropsikologi
(Gazzaniga et al, 2002 : xv). Neurosains kognitif juga bertopang pada teori-teori dalam sains
kognitif diselaraskan dengan bukti dari neuropsikologi dan pemodelan
komputasional (Ibid). Selain itu Neurosains kognitif sifatnya
multidisplin sehingga ilmuan neurosains kognitif dapat berasal dari latar
belakang neurobiologi, rekayasa biologi, psikiatri, neurologi, fisika, sains
komputer, linguistik, filsafat dan matematika. Metode yang diterapkan dalam
neurosains kognitif adalah paradigma eksperimental dari psikofisika dan
psikologi kognitif, pencitraan syaraf fungsional, elektrofisiologi,
genomik kognitif dan genetika perilaku. Studi pasien dengan gangguan kognitif
karena lesi otak merupakan aspek penting dalam neurosains kognitif. Pendekatan
teoritis antara lain neurosains komputasional dan psikologi kognitif.
Eduard Hitzig mengemukakanpemikirannya
tentang Pemetaan Otak pada tahun 1870. Hitzig tidak bergerak sendiri tetapi ia
bersama dengan Gustav Fritsch dalam mengemukakan pendapat ini. Dua orang ahli
fisiologi Jerman, Eduard Hitzig dan Gustav Fritsch menerbitkan penemuan mereka
tentang perilaku hewan (anjing). Dimana penemuan Hitzig dan Fritsch mengenai
pengiriman arus listrik lewat korteks serebral seekor anjing, yang menyebabkan
anjing tersebut membuat gerakan karakteristik berdasarkan lokasi dimana arus
tersebut diberikan. Karena berbagai daerah berbeda di otak menghasilkan gerakan
yang berbeda, mereka menyimpulkan kalau perilaku tersebut berakar pada level
seluler.
http://www.answers.com/topic/eduard-hitzig#ixzz2vzhB6TbB
http://human-nature.com/mba/chap7.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar